Kesepian adalah keadaan ketika seseorang merasa hubungan sosial yang dimilikinya tidak sesuai dengan yang diinginkan. Ketidaksesuaian tersebut tidak hanya tentang seberapa banyak hubungan sosial yang diinginkan, tetapi juga tentang kualitas hubungan sosial yang diharapkan.
Merasa kesepian dan terisolasi ternyata tidak hanya bisa berdampak buruk pada kesehatan mental, tapi juga kesehatan fisik. Oleh sebab itu, jika kamu sering mengalaminya, lebih baik segera lakukan penanganan agar kondisi ini tidak memburuk dan menimbulkan masalah kesehatan serius.
Sebelum sepi menghinggapi dan menggerogoti rasa percaya diri, bahkan mengembangkan rasa tidak berguna atau seolah tidak punya siapa-siapa, lakukan antisipasi dini.
Dampak dari kesepian

Kesepian sebaiknya tidak dianggap remeh, karena bisa menimbulkan beragam dampak buruk pada kesehatan, seperti:
1. Menurunkan kualitas tidur.
Perasaan tidak nyaman karena kesepian bisa membuatmu sulit tidur. Jika terus-menerus terjadi, ini bisa membuatmu mengalami insomnia yang tentu dapat mengganggu waktu dan kualitas tidurmu. Lama-kelamaan, hal ini akan mengganggu produktivitasmu bahkan merusak kesehatanmu.
Baca juga: Menjaga kesehatan mental.
2. Melemahnya daya tahan tubuh.
Ketika merasa kesepian, kamu mungkin jadi abai dengan kesehatan, seperti tidak menjaga pola makan. Ditambah lagi, kamu jadi sering begadang dan kualitas tidur menurun. Hal-hal tersebut bisa menyebabkan daya tahan tubuhmu melemah, sehingga kamu jadi rentan terkena penyakit.
3. Menurunnya fungsi otak.
Penelitian menemukan, rasa kesepian yang dibiarkan berlarut-larut dapat meningkatkan risiko terjadinya demensia dan gangguan kognitif lainnya, seperti menurunnya kemampuan berkonsentrasi dan membuat keputusan.
4. Menimbulkan kecemasan.
Perasaan sepi dan sendiri bisa membuatmu jadi sungkan atau ragu untuk berinteraksi dengan orang lain. Alhasil, kamu pun bisa jadi jarang bercanda atau bahkan sekadar mengobrol dengan orang lain.
Merasa sendiri dan kesepian dalam waktu yang cukup lama tentu bisa menyebabkan kesehatan mental terganggu, termasuk membuatmu berisiko mengalami gangguan kecemasan.
5. Meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Seseorang yang mengalami stres karena pekerjaan cenderung berisiko mengalami penyakit kardiovaskular. Nah, kesepian pun dikatakan memiliki dampak serupa. Menurut penelitian, kesepian yang berlarut-larut diyakini mampu meningkatkan risiko terjadinya tekanan darah tinggi, stroke, dan serangan jantung.
Cara mengatasi kesepian.
Agar kamu terhindar dari berbagai dampak buruk di atas, yuk coba cara berikut ini untuk mengusir kesepian yang mungkin kamu alami:
Terhubung
Biasanya orang merasa kesepian ketika terisolasi dari pergaulan sosial. Jadi, upayakan selalu terhubung dengan keluarga, orang-orang di lingkungan sekitar, dan pergaulan secara luas. Jaga hubungan dengan dunia luar, jangan mengucilkan diri hanya karena merasa memiliki kekurangan. Fokuslah pada kekuatan dan kemampuan diri sebagai modal percaya diri untuk tetap eksis dalam pergaulan. Bila sudah pensiun, lebih aktiflah dalam organisasi, komunitas, atau menjadi relawan dalam kegiatan sosial agar selalu memiliki lingkaran perkawanan dan merasa diri masih berarti.
Pribadi baik
Jadilah pribadi yang menyenangkan supaya tidak dijauhi orang dan tersingkir dari pergaulan. Jika hanya punya sedikit teman dalam lingkungan yang terbatas, cobalah introspeksi kemudian perbaiki diri. Kala telah menjadi pribadi baru yang lebih baik, bukalah diri untuk pergaulan hangat yang mengasyikkan.
Tetap berkarya
Jangan membatasi waktu hanya berkarya selama masa kerja. Tetaplah berkarya sepanjang masa dengan atau tanpa institusi yang menaungi. Lakukan hal itu untuk kepuasan pribadi dan tetap tegaknya harga diri dengan tidak menjadi pensiunan yang pengangguran. Akan lebih membanggakan lagi jika karya-karya itu bermanfaat bagi orang banyak.
Apresiasi diri
Tak ada yang bisa mengenali dan menyayangi diri sebaik kita sendiri. Tak perlu menunggu orang lain untuk memberi apresiasi atas prestasi yang kita capai. Hadiahi diri sendiri saat suatu misi mampu terselesaikan dengan gemilang. Rayakan capaian apa saja yang layak dirayakan agar tetap dalam kegembiraan.
Hiburan
Jangan lupa memenuhi kebutuhan yang satu ini, hindari jiwa yang sepi dengan berekreasi. Merealisasikannya bisa dengan banyak cara, seperti menonton pertunjukan, jalan-jalan, berpetualang, atau berladang pun bisa sebagai ajang rekreasi.
Mencari sumber inspirasi.
Dalam suasana sepi, banyak ide dan gagasan yang tersirat. Bergegaslah menuang ide yang terlintas itu ke dalam kerangka atau konsep dan bila perlu realisasikan saat itu juga dengan memanfaatkan waktu sepi. Sepi waktu yang sangat baik untuk berkarya, seperti menulis, melukis, mengarang, dan kegiatan serupa yang butuh ketenangan.
Ruang bernapas
Selalu berada dalam keramaian adakalanya melelahkan atau rumah yang terlalu ramai karena tak hanya dihuni oleh keluarga inti, kadang juga membuat sesak oleh sulitnya memperoleh ruang dan waktu pribadi. Ketika berada dalam suasana sepi, nikmatilah untuk bernapas sepuasnya tanpa berebut oksigen dengan orang lain.
Melakukan meditasi hati
Sepi menjadi kesempatan bagus untuk merenung, refleksi diri, dan meditasi hati. Berinteraksi dengan banyak orang mungkin telah menorehkan sejumlah luka batin. Gunakan waktu sendiri untuk memulihkannya karena tak ada yang mampu mengobati luka hati kecuali diri sendiri.
Khusuk dalam melakukan ibadah
Menunaikan ibadah kadang seperti melakukan aktivitas rutin belaka. Mungkin karena kesibukan atau sebagian besar waktu berada di luar rumah. Jadi, waktu sendiri dan sepi di rumah merupakan kesempatan emas untuk membangun kedekatan kepada Tuhan tanpa adanya gangguan. Rawatlah suasana romantis dengan Yang Maha Pengasih. Jika kita memiliki hubungan spesial dengan-Nya, dijamin tak akan didera kesepian, apalagi merasa tak punya siapa-siapa.