Saat ini kita berada di bulan Ramadhan. bulan Ramadhan disebut juga dengan syahrus shabr, bulan kesabaran. Karena pada bulan ini umat Islam dilatih untuk bersabar melalui ibadah puasa.
Menahan lapar adalah latihan sabar. Menahan dahaga adalah latihan sabar. Menahan untuk tidak berhubungan suami istri di siang hari bulan Ramadhan adalah latihan sabar. Menahan agar tidak marah adalah latihan sabar. Menahan untuk tidak mengumpat adalah latihan sabar.
“Puasa bertujuan untuk membentuk karakter ketakwaan manusia kepada Allah, puasa bukan hanya menahan hawa makan dan minum tetapi juga menahan hawa nafsu, amarah dan melatih kesabaran,” selain meningkatkan derajat ketakwaan, berpuasa dibulan Ramadhan juga dapat menumbuhkan sikap saling mencintai sesama muslim. Menumbuhkan rasa peduli kita terhadap saudara kita yang kadang tidak makan berhari-hari karena kesulitan ekonomi.
“Ketika menahan lapar, kita akan merasakan bagaimana rasa yang dialami oleh saudara-saudara kita yang tidak memiliki makananan,”
Rasul SAW bersabda :
وَالصَّوْمُ نِصْفُ الصَّبْرِ
Puasa itu setengah sabar (HR. Tirmidzi)
Sabar sendiri berasal dari bahasa Arab ,“sobaro-yasbiru” yang artinya menahan.
Menurut istilah, sabar adalah :Menahan diri dari kesusahan dan menyikapinya sesuai syariah dan akal, menjaga lisan dari celaan, dan menahan anggota badan dari berbuat dosa lainnya.
Imam Ibnu Rajab al-Hanbali mengatakan bahwa sabar itu terbagi menjadi tiga seperti yang ia tulis.
أنواع الصبر ثلاثة أنواع: صبر علي طاعة الله, وصبر علي محارم الله, وصبر علي أقدار الله المؤلمة
“Ada tiga macam sabar: (1) Sabar atas ketaatan kepada Allah, (2) Sabar atas (menjauhi) hal-hal yang diharamkan Allah, dan (3) Sabar atas ketetapan Allah yang pahit (atau susah).” (Imam Ibnu Rajab al-Hanbali, Lathâ’if al-Ma’ârif fî mâ li Mawâsîm al-‘Âm min al-Wadhâ’if, 2002, h. 208)
Nah itulah penjelasan sedikit tentang melatih kesabaran dengan berpuasa.
semoga menambah wawasan kita dan dapat menjadi motivasi kita dalam menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan ini.
